Halaman

Senin, 25 Oktober 2010

Pandangan Pendidikan Tentang Manusia sebagai Animal Educandum

Mengapa Manusia Harus Dididik/Mendidik?
Dasar Biologis
Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya.
Anak manusia lahir tidak dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan.
Anak manusia perlu masa belajar yang panjang se­bagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubung­an dengan lingkungan secara konstruktif.
Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasmani (anak dapat berjalan sendiri, dapat makan sendiri, dapat menggunakan tangan sendiri) atau mencapai kebebasan fisik dan jasmani.

Implikasi
Anak manusia yang tidak menerima bantuan dari manusia lainnya yang telah dewasa akan tidak menjadi manusia yang berbudaya atau bahkan mati.
Anak memerlukan perlindungan dan perawatan, sebagai masa persiapan pendidikan.
Kemampuan pendidikan terbatas.
Orang dewasa yang tidak berhasil dididik perlu pendidikan kembali atau reedukasi.

Dasar Sosio-Antropologis
Peradaban tidak terjadi dengan sendirinya dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.
Setiap anggota masyarakat perlu menguasai budaya kelompoknya yang berupa warisan sosial/budaya.
Masyarakat menginginkan kehidupan yang beradab.

Implikasi
Diperlukan transformasi dari organisme biologis ke organisme yang berbudaya.
Diperlukan transmisi budaya.
Diperlukan internalisasi budaya.
Diperlukan kontrol sosial untuk pelestarian budaya.
Pendidikan = personalisasi peranan sosial budaya (personalisasi peradaban).

Kemungkinan Pendidikan: Mengapa Manusia Dapat Dididik/Mendidik
Dasar Biologis
Anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah.
Anak bersifat lentur.
Anak mempunyai otak yang besar dan berpermukaan sangat luas.
Mempunyai pusat syaraf yang berfungsi berhu­bungan dengan perbuatan berpikir, sehingga terjadi penangguhan reaksi dalam menerima perangsang, maka terjadi belajar.

Implikasi
Anak dapat menerima bantuan yang tertuju pada dapat belajar.
Pendidikan = penyesuaian yang sempurna dari organisme biologis terhadap lingkungannya.
Pendidikan harus berkenaan dengan pelancaran kerja susunan syaraf.

Dasar Psiko-Sosio-Antropologis
Keragaman dan kelebihan individu.
Individu adalah unik, berbeda-beda, ada kelebihan dan kekurangannya.
Ada perbedaan penguasaan budaya.
Animal sociale, sehingga ada usaha saling tolong menolong.

Implikasi
Terjadi saling pengaruh mempengaruhi, yang mempunyai kelebihan dapat memberi bantuan kepada orang lain yang memerlukan.
Orang dapat menjadi pendidik karena:
1) Panggilan jiwa (pendidik alami).
2) Perjanjian (pendidik profesional).

BATAS-BATAS kemungkinan pendidikan
Aliran Empirisme (realisme, behaviorisme, eksperimentasisme)
Pendidikan adalah berkuasa.
Tidak ada pembawaan: anak lahir kosong dengan budaya, tapi potensial secara biologis.
Implikasi
Pendidikan berpusat pada pendidik.
Pendidikan = pembentukan.
Pendidikan = rekayasa pola tingkah laku.
Pendidikan = internalisasi.
Pendidikan = pembiasaan.

Aliran Naturalisme (idealisme, thomisme, humanisme)
Pendidikan tidak/kurang berkuasa.
Anak lahir dengan membawa bakat yang baik.
Implikasi
Pendidikan berpusat pada anak (terdidik).
Pendidikan = pemekaran potensi.
Pendidikan = pertumbuhan dari dalam.
Pendidikan = individualisasi/personalisasi.
Pendidikan = belajar.

Aliran Developmentalisme, teori konvergensi, realisme kritis
Pendidikan berpengaruh tapi terbatas. Pendidikan adalah perpaduan atau resultante dari pertumbuhan bakat dan pengaruh lingkungan.
Anak lahir dengan membawa bakat yang perlu dirangsang untuk berkembang lebih canggih.

Implikasi
Pendidikan berpusat pada relasi antara pendidik dengan si terdidik atau situasi pendidikan.
b. Pendidikan = perpaduan antara bakat dan pengaru

KEKELIRUAN-KEKELIRUAN PENDIDIKAN
BATASAN
Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu individu dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk kegiatan pendidikan mempunyai tujuan yang tepat.
Kekeliruan-kekeliruan mendidik adalah bentuk­bentuk kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benar dan/atau cara pencapaiannya tidak tepat.
Tujuan pendidikan dikatakan tidak benar apabila berisi nilai-nilai hidup yang bersifat mengingkari dan merusak harkat dan martabat manusia sebagai pribadi, warga, dan hamba Allah.
Suatu cara mendidik dikatakan tidak tepat apabila cara yang dipergunakan tidak dapat mencapai tujuan pendi­dikan yang diharapkan.
Dengan demikian kekeliruan-kekeliruan mendidik dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
(1) Kekeliruan idiil mendidik,
(2) Kekeliruan teknis mendidik.

Kekeliruan Idiil Mendidik
Bentuk
Bentuk-bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa kegiatan pendidikan patologis atau demagogis, yaitu kegiatan "pendidikan" yang salah tujuannya karena norma-norma yang menjadi tujuan pendidikan mengandung unsur yang mengingkari kemanusiaan dan bahkan mempropagandakan dan mendorong pada perbuatan-perbuatan merusak dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.
Misalnya, melatih pencopet atau penjahat profesional, mempropagandakan sikap diskriminasi rasial, mengobarkan sema­ngat permusuhan terhadap golongan, bangsa, atau ras lain, dan sebagainya.

Akibat dan penanggulangan Kekeliruan Idiil Mendidik

Pendidikan patologis atau demagogis apabila berhasil, akan melahirkan orang-orang yang cacat moral atau amoral, yang mempunyai watak ingin merusak kehidupan manusia atau berbuat kemungkaran.
Menghadapi orang-orang demikian harus dilakukan reedukasi atau mendidik kembali.

Kekeliruan Teknis Mendidik
Bentuk
Bentuk-bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan pendidikan yang salah teknis pelaksanaannya, yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan (kegiatan mendidik dan penciptaan situasi/lingkungan pendidikan).
Kekeliruan-kekeliruan teknis mendidik mencakup:
(1) kekeliruan cara mendidik (misalnya: mendidik dengan memanjakan atau murah ganjaran, mendidik dengan mengendalikan atau murah hu­kuman, mengembangkan keterampilan hanya dengan ceramah, dan sebagainya) dan
(2) kekeliruan ekologis atau menciptakan lingkungan hidup yang kurang men­dukung pencapaian kedewasaan (misalnya: penyiaran TV dengan penuh kekerasan atau pornografi, lemah­ nya kontrol sosial, penciptaan lembaga pendidikan for­mal yang tidak tepat, dan sebagainya).

Akibat dan Penaggulangannya
Pendidikan salah teknis berakibat pendidikan tidak menjadi efektif, efisien, dan relevan dalam membantu pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotor anak menuju kedewasaan.
Kekeliruan-kekeliruan teknis ini dapat berakibat penguasaan pengetahuan/keterampilan yang keliru, dan gangguan-gangguan emosional seperti rendah diri, sombong, keras kepala, dan sebagainya.
Penanggulangan terhadap akibat­akibat kekeliruan-kekeliruan teknis ini dapat dilakukan antara lain dengan jalan memperbaiki cara-cara mendidik dan lingkungan hidup, serta memberikan bimbingan dan penyuluhan yang tepat.

Pertanyaan & Diskusi
Uraikan argumentasi anda tentang mengapa manusia harus dididik?
Dalam perspektif Biologis
Dalam perspektif Sosio-Antropologis
Menurut anda, apa saja implikasinya jika manusia tidak disentuh pendidikan, uraikan berdasarkan pengalaman belajar anda sendiri?
Terdapat sikap optimis bahwa manusia memiliki kecenderungan dapat dididik, setujukah anda? Apa alasan yang mendasari pendapat anda itu?
Menurut aliran Empirisme, anak dilahirkan dalam keadaan kosong, tanpa pembawaan, tapi memiliki potensi belajar secara biologis, jelaskan pendapat ini!
Jelaskan perbedaan mendasar antara aliran pendidikan Empirisme dengan Naturalisme!
Bagaimanakah menurut anda aliran pendidikan Developmentalisme kaitannya dengan sistem pendidikan di Indonesia saat ini?
Apakah yang dimaksud dengan kekeliruan-kekeliruan pendidikan? Jelaskan!
Jelaskan perbedaan mendasar antara kekeliruan idiil pendidikan dan kekeliruan teknis pendidikan! Menurut anda manakah jenis kekeliruan yang paling berbahaya dari keduanya? Jelaskan argumentasi anda!
Menurut anda bagaimanakah cara mengatasi kekeliruan idiiel pendidikan, seandainya hal ini terjadi dalam lingkungan pendidikan anda?

Kamis, 07 Oktober 2010

Appendicular skeletal

Tulang gelang bahu

* 2 tulang belikat (os.scavula)
* 2 tulang selangka (os.clavicula)

Tulang belikat
Dalam anatomi manusia, tulang belikat (bahasa Inggris: scapula, shoulder blade, bahasa Latin: omo) adalah tulang yang menghubungkan tulang lengan atas dan tulang selangka.

Ikhtisar

Scapula membentuk bagian posterior dari gelang bahu. Berbentuk pipih dan seperti segitiga. Secara anatomis, memiliki dua permukaan (fascia), 3 pinggir (margo), dan 3 sudut (angulus).

Pada bagian anterior, terdapat fossa (alur) subscapularis, dimana tempat melekatnya otot subscapularis.

Bagian permukaan posterior dibagi oleh spina scapula menjadi fossa suprapinosus dan fossa infraspinosus. Pada manusia dan beberapa karnivora, pada ujung spina scapula terdapat bagian acromion. Bagian khas lainnya yaitu processus coracoideus yakni tonjolan yang berasal dari bagian utama scapula sendiri (bukan spina). Ujung dari processus ini dilekati oleh banyak otot seperti otot coracobrachialis.

Di dekat bagian bawah processus coracoideus terdapat angulus lateralis, dan sebuah bagian seperti cekungan yang disebut cavitas glenoidales. Di cavitas inilah tempat melekatnya bonggol kepala dari humerus.

Scapula bersendi dengan clavicula pada acromion.

Perlekatan

Otot-otot yang melekat pada scapula:

* Otot pectoralis minor
* Otot coracobrachialis
* Otot serratus anterior
* Otot triceps brachii (caput longus)
* Otot biceps brachii
* Otot subscapularis
* Otot rhomboideus major
* Otot rhomboideus minor
* Otot levator scapulae
* Otot trapezius
* Otot deltoideus
* Otot supraspinatus
* Otot infraspinatus
* Otot teres minor
* Otot teres major
* Otot latissimus dorsi (sedikit)
* Otot omohyoideus

Tulang Selangka

Dalam anatomi manusia, tulang selangka atau clavicula adalah tulang yang membentuk bahu dan menghubungkan lengan atas pada batang tubuh.

Ikhtisar

Clavicula berbentuk kurva-ganda dan memanjang. Ini adalah satu-satunya tulang yang memanjang horizontal dalam tubuh. Terletak di atas tulang rusuk pertama. Pada ujung medial, clavicula bersendi pada manubrium dari sternum (tulang dada) pada sendi sternoclavicularis. Pada bagian ujung lateral bersendi dengan acromion dari scapula (tulang belikat) dengan sendi acromioclavicularis.

Pada wanita, clavicula lebih pendek, tipis, kurang melengkung, dan permukaannya lebih halus.

Fungsi

Clavicula berguna untuk:

* Sebagai pengganjal untuk menjauhkan anggota gerak atas dari bagian dada supaya lengan dapat bergerak leluasa.
* Meneruskan goncangan dari anggota gerak atas ke kerangka tubuh (aksial).

Walaupun dikelompokkan dalam tulang panjang, clavicula adalah tulang satu-satunya yang tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang lainnya. Clavicula tersusun dari tulang spons.

Perlekatan

Otot-otot dan ligamentum yang berlekatan pada clavicula:

Permukaan superior:

* Otot deltoideus pada bagian tuberculum deltoideus
* Otot trapezius

Permukaan inferior:

* Otot subclavius pada sulcus musculi subclavii
* Ligamentum conoideum (bagian medial dari ligamentum coracoclaviculare) pada tuberculum conoideum
* Ligamentum trapzoideum (bagian lateral dari ligamentum coracoclaviculare pada linea trapezoidea

Batas anterior:

* Otot pectoralis mayor
* Otot deltoideus
* Otot sternocleidomastoid
* Otot sternohyoideus
* Otot trapezius

Perkembangan

Clavicula adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan osifikasi selama perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Clavicula juga yang merupakan tulang terakhir yang menyelesaikan proses pengerasan yakni pada usia 21 tahun.

Cedera umum

* Dislokasi acromioclavicularis
* Dislokasi sternoclavicular
* Fraktur (patah) clavicula
* Osteolisis
* Degenerasi clavicula

Rabu, 25 Agustus 2010

Ilmu urai

materi ilmu urai
ilmu urai (anatomi) manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia.
Cabang ilmu anatomi
1. Sitologi = ilmu tentang sel
2. Miologi = ilmu tentang otot
3. Osteologi = ilmu tentang tulang
4. Neurologi = ilmu tentang syaraf
5. Histologi = ilmu tentang jaringan
6. Artrologi = ilmu tentang persendian dan persambungan
7. Hematologi = ilmu tentang darah
8. Kardiologi = ilmu tentang jantung
9. Dll
Cara mempelajari anatomi
1. Makroskopik/Grosskopic anatomi = mempelajari anatomi dengan cara melihat meraba dan mengamati struktur tubuh manusia(tanpa menggunakan alat)
2. Mikroskopik anatomi = mempelajari struktur tubuh manusia terutama bagian yang kecuil dengan menggunakan alat pembesar (mikroskop)
3. Developmental anatomi = mempelajari anatomi dengan mengamati pertumbuhan perkembangan mahluk hidup
istilah-istilah anatomi
1. Dextra (kanan) X Sinistra (Kiri)
2. Superior (atas) X Inferior (bawah)
3. Anterior (depan) X Posterior (belakang)
4. Medial (bagian yg mendekati poros tubuh) X Lateral (bagian yg menjauhi poros tubuh)
5. Fleksi (membengkokan) X Ektensi (meluruskan)
6. Pronasi (menelungkupkan telapak tangan) X Supinasi (menengadahkan telapak tangan)
7. Rotasi (memutarkan)
8. Endorotasi (memutarkan anggota tubuh ke dalam) X Eksorotasi (memutarkan keluar)
9. Cranial (bagian kepala) X Caudal (ekor)
Sitologi
Bagian Bagian sel
1. membran sel = alat transportasi
2. inti sel = pusat pengaturan seluruh aktivitas sel
3. Anak inti = penurunan sifat
4. Mitokondria = tempat oksidaasi sel
5. Lisosom = alat kekebalan sel
6. Ribosom = sintesis protein
7. Vakuola = eksresi sel
8. Retikulum Endoplasma = membantu sintesis protein
osteologi
Fungsi tulang/rangka
1. pembentuk tubuh
2. alat gerak pasif
3. tempat menempelnya otot
4. pelindung organ-organ tubuh
Bagian-bagian tulang
1. epiphisis
2. diaphisis
3. cakram pertumbuhan
Macam-macam tulang berdasarkan bentuk
1. tulang panjang (humerus, femur, tibia, fibula, dll)
2. Tulang pendek (ruas jari kaki dan tangan)
3. Tulang Pipih (tulang-tulang cranium (Kepala))
4. Tulang tak beraturan (mandibula (rahang bawah), maxila(rahang atas))
Kerangka terbagi menjadi tiga bagian
1. bagian kepala (dahi(frontale), temporale (pelipis), maxila (rahang atas), mandible (rahang bawah) palatum (langit-langit), nasal (hidung), occipital,
2. bagian badan (iga (coxae), tl belakang (vetebrae), selangka (clavicle), belikat (scapula), dada (sternum), coxic (ekor), sacrum, ilium)
3. anggota tubuh bagian atas (lengan atas (humerus), radius, ulna, ruas jari (phalanges), ruas jari tangan, pergelangan tangan (meta carpal)
4. anggota tubuh bagian bawah (paha (femur), kering (tibia), betis (fibula), tempurung lutut (patela), ruas jari kaki (phalanges), pergelangan kaki (meta tarsal))
Arthrologi
Bentuk-bentuk persendian
1. Sendi engsel
2. Sendi pelana
3. Sendi peluru
Macam-macam persendian
1. Sendi siku (elbow joint)
2. Sendi gelang bahu (shoulder joint)
3. Sendi

Pengertian Ilmu Faal




Ilmu faal olahraga adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia dan bagian-bagiannya pada waktu olahraga. Faal olahraga sebagai ilmu amalan (Applied Science) merupakan dasar dari ilmu kedokteran olahraga. Definisi ilmu kedokteran olahraga menurut A. Venerando (1975) adalah “Aplikasi ilmu kedokteran pada olahraga dan aktivitas fisik umumnya, agar didapat keuntungan segi preventif dan kemungkinan terapoetis dari berolahraga untuk mempertahankan keadaan sehat dan menghindari setiap
keadaan yang berhubungan dengan kelebihan atau kekurangan latihan fisik” (Karhiwikarta, 1978).
Fisiologi olahraga sebagai salah satu disiplin kedokteran berusaha untuk mempelajari efek latihan terhadap tubuh, mempelajari bagaimana efisiensi tubuh manusia
dapat diperbaiki dengan latihan, mempelajari metoda yang paling sesuai untuk menilai 13 perbedaan parameter fisik dan fisiologis dan mempelajari bermacam-macam tes yang cocok untuk mengukur keadaan kesegaran jasmani (Giam, 1993). Berdasarkan tipe dan intensitas performance latihan, olahraga dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
1. Olahraga dinamik, yaitu olahraga yang menyebabkan perubahan pada panjang otot dan pergerakan sendi dengan kontraksi ritmis, tetapi hanya terjadi sedikit perubahan
pada kekuatan intramuskular.
2. Olahraga statik, yaitu olah raga yang menyebabkan perubahan kekuatan intramuskular, tetapi tidak terjadi atau hanya terjadi sedikit perubahan panjang otot dan pergerakan sendi (Mitchell dkk, 1994). Olahraga dinamik dengan melibatkan banyak otot menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan olahraga statik hanya menyebabkan sedikit peningkatan dalam kebutuhan oksigen.